 |
| Ilustrasi Truk |
Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 17 April 2024 - Kisruh memenuhi daratan Sulawesi Selatan ketika dugaan kongkalikong antara Polres Bulukumba dan Sidrap dalam kasus pengangkutan solar subsidi mencuat. Berita tersebut, awalnya menjadi perbincangan hangat, kini menghilang secara misterius, meninggalkan pertanyaan besar di tengah masyarakat.
Upaya media untuk mengonfirmasi kabar tersebut kepada pihak berwenang tak membuahkan hasil. Kapolres Bulukumba dan Kasat Reskrim tetap bungkam, menciptakan suasana misterius yang semakin membingungkan publik.
Reaksi keras pun datang dari Direktur PUKAT Sulsel, Farid Mamma SH, MH. Ia menyerukan pembentukan tim satgas oleh Kapolri untuk menyelidiki dugaan keterlibatan anggota kepolisian dalam sindikat mafia solar subsidi di Sulawesi Selatan.
Selain itu, Pengacara yang keseharian nya itu bergelut dengan penanganan berbagai kasus Pidana dan perdata ini, juga mengangkat suara. Ia meminta Kapolda Sulsel untuk tidak mengabaikan pemberitaan mengenai dugaan penyalahgunaan kewenangan dan suap di tubuh jajarannya. Kedua reaksi ini mencerminkan kegelisahan yang dirasakan oleh masyarakat Sulsel atas kasus yang meresahkan ini.
Sementara itu, pihak kepolisian terus membisu tanpa memberikan klarifikasi atas tuduhan yang mengguncang kepercayaan publik. Dalam keadaan seperti ini, banyak yang bertanya-tanya tentang transparansi dan akuntabilitas aparat hukum.
Di tengah kegelisahan tersebut, tindakan Polres Bulukumba yang kembali mengamankan truk pengangkut solar subsidi setelah sebelumnya dilepaskan oleh Polres Sidrap menjadi sorotan. Langkah tersebut dipertanyakan oleh banyak pihak, termasuk pengacara terkemuka, Farid Mamma SH, MH, yang menyebutnya sebagai keputusan yang sangat janggal.
Pertanyaan pun muncul, apakah ada keterlibatan pihak-pihak tertentu di tingkat lebih tinggi yang turut mempengaruhi keputusan-keputusan di lapangan? Keheningan dari pucuk pimpinan kepolisian di Sulawesi Selatan semakin memperkeruh suasana, dengan kekhawatiran akan keberadaan mafia yang merajalela di balik kedamaian permukaan.
Masyarakat Sulawesi Selatan menuntut kejelasan dan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menangani kasus ini secara adil dan transparan, agar kepercayaan mereka terhadap institusi kepolisian dapat dipulihkan.
(MDs)
