-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Di Balik Jeruji: Irnawanty A.S. Warneng, Ibu yang Terjerat Ketidakadilan dalam Nama Hukum

Friday, September 27, 2024 | September 27, 2024 WIB Last Updated 2024-09-27T15:15:51Z

Irnawanty


Makassar, 27 September 2024 – Dalam sebuah ruang sidang yang dingin dan sunyi, suara lembut Irnawanty A.S. Warneng menggema, memecah keheningan dengan narasi penuh kepedihan. Sebagai seorang ibu yang telah mengorbankan segalanya demi keluarganya, ia kini terjebak dalam pusaran hukum yang dirasa tidak adil. Dengan penuh rasa haru, Irnawanty mengungkapkan bagaimana hidupnya yang sederhana kini terancam oleh putusan pengadilan yang diambil tanpa mempertimbangkan pledoi dan fakta-fakta yang ada.


Fakta Hukum yang Menghimpit


Menurut putusan pengadilan, Irnawanty dijatuhi hukuman satu tahun meskipun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa ia bersalah atas tuduhan yang dihadapinya. Tuntutan awal terhadapnya adalah satu tahun setengah. Sebuah fakta yang mencolok adalah tidak adanya pertimbangan dari majelis hakim terhadap pledoi pengacara dan bukti yang diajukan selama persidangan. Dalam konteks hukum Indonesia, keputusan tersebut menimbulkan pertanyaan: apakah proses hukum telah dijalankan dengan adil?


Farid Mamma, SH., M.H

Farid Mamma, SH., M.H., kuasa hukum Irnawanty, menekankan, “Proses hukum yang transparan dan akuntabel adalah fondasi dari keadilan. Tanpa itu, kita membuka peluang bagi penyalahgunaan kekuasaan. Saya sangat mencurigai bahwa keputusan ini sudah diatur oleh oknum-oknum punggawa pengadilan, sehingga keadilan tidak bisa ditemukan karena mereka berkonspirasi untuk menegakkan ketidakadilan.” Farid juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan pengadilan yang dianggap tidak mencerminkan keadilan. “Kami merasa sangat kecewa. Seharusnya ada pertimbangan yang lebih dalam mengenai bukti dan pledoi yang kami ajukan. Keputusan ini jelas menunjukkan adanya ketidakberdayaan kami dalam mendapatkan keadilan,” ujarnya.


Statistik Ketidakadilan Hukum


Sebuah laporan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menunjukkan bahwa lebih dari 60% masyarakat merasa tidak puas dengan proses hukum di Indonesia, menciptakan keprihatinan mendalam tentang keadilan yang seringkali tidak dijunjung tinggi. “Kasus seperti ini bukan hanya masalah individu, tetapi mencerminkan masalah sistemik yang lebih besar dalam sistem peradilan kita,” tambah Farid.


Suara Irnawanty untuk Keadilan


Farid Mamma, SH., M.H


Kisah Irnawanty bukan sekadar cerita tentang perjuangan individu. Ini adalah panggilan untuk semua kita, untuk bersama-sama melawan ketidakadilan yang menyiksa, untuk memastikan bahwa setiap suara didengar, dan setiap hak dilindungi. Di balik setiap keputusan hukum, ada nyawa yang menunggu keadilan. Mari kita pastikan bahwa suara Irnawanty dan mereka yang terpinggirkan tidak hilang ditelan zaman.


Dalam persidangan yang dipimpin oleh Hakim Ketua Arif Wisaksono dan Hakim Anggota Tomotius Djemey serta Abdul Rahman Karim pada tanggal 25 September 2024, Irnawanty mengingatkan semua pihak akan pentingnya keadilan dan integritas dalam proses hukum.


Dengan penutupan yang penuh harap, Irnawanty meminta kepada majelis hakim untuk meninjau kembali keputusannya. “Kepada yang mulia, izinkan saya untuk merasakan keadilan. Tolong, jangan biarkan keputusan ini menghancurkan impian dan harapan kami,” pinta Irnawanty, suaranya bergetar penuh emosi. “Saya tidak meminta banyak, hanya keadilan untuk seorang ibu yang berjuang untuk anak-anaknya.”


Farid Mamma, SH., M.H., sebagai ketua kuasa hukum Irnawanty, menegaskan di hadapan awak media, “Kami tidak akan berhenti berjuang untuk keadilan. Ini bukan hanya tentang Irnawanty, tetapi juga tentang semua mereka yang terjebak dalam ketidakadilan. Kami percaya pada sistem hukum, namun saat ini kami merasakan adanya penyimpangan yang sangat mencolok. Kami akan terus mendorong agar suara-suara yang terpinggirkan didengar, dan kami akan menuntut agar semua oknum yang berkonspirasi untuk menegakkan ketidakadilan dihadapkan pada proses hukum.”


Kisah Irnawanty mengingatkan kita semua bahwa perjuangan untuk keadilan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif kita sebagai masyarakat. Mari bersatu dalam usaha memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia di Indonesia.


Semoga berita ini dapat memenuhi harapan Anda dan mencerminkan isu ketidakadilan yang dihadapi Irnawanty dengan lebih mendalam.


@mds


×
Berita Terbaru Update