Makassar, 5 Oktober 2024 – Mendekati perhelatan Pilkada serentak di seluruh wilayah Indonesia, isu kampanye hitam dan pembusukan karakter semakin menjadi perhatian serius. Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT), Farid Mamma, SH., M.H., menekankan pentingnya adu gagasan dan pemikiran dalam proses demokrasi yang akan datang. Dalam sebuah pertemuan khusus dengan awak media di Warkop Kita Kopi, Farid tampil berapi-api, menyoroti bahwa kualitas kepemimpinan harus didasarkan pada visi dan ide-ide kreatif, bukan pembusukan karakter lawan politik.
"Pasangan yang bertarung harus adu gagasan, harus adu pemikiran, adu ketangkasan dalam melihat ketimpangan, sehingga muncul ide-ide kreatif yang mampu membawa masyarakat keluar dari ketimpangan," tegas Farid.
Lebih lanjut, pria yang juga dikenal gemar menyanyikan tembang lawas Ikang Fawzi berjudul "Lolita" ini menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah bukan hanya soal memenangkan kursi, tetapi juga tentang bagaimana membangun kota dan provinsi yang terbebas dari ketimpangan sosial. "Jika kita berbicara tentang kepala daerah, kita berbicara bagaimana membangun kota, kabupaten, dan provinsi, serta bagaimana masyarakatnya terlepas dari ketimpangan sosial yang terjadi dewasa ini," lanjutnya.
Program Danny Pomanto dan Upaya Selamatkan Sulawesi Selatan
Dalam konteks Pilkada Sulawesi Selatan, pasangan calon Gubernur Danny Pomanto dan Wakil Gubernur Azhar Arsyad berkomitmen untuk menyelamatkan provinsi ini dari kebangkrutan. Mengusung program yang visioner, mereka berjanji akan membawa perubahan positif bagi Sulawesi Selatan dengan mengatasi berbagai masalah sosial dan ekonomi yang melanda.
“Kami sangat mengapresiasi ketegasan Pak Kapolda Sulsel tentang netralitas Polri di momen Pilkada. Kami mendukung sepenuhnya hal tersebut agar pesta demokrasi ini dapat berjalan dengan lancar, aman, jujur, dan adil,” kata Asri, salah satu juru bicara tim pemenangan Danny–Azhar.
Asri menambahkan bahwa sudah ada instruksi kepada seluruh pendukung pasangan tersebut untuk melaporkan jika menemukan adanya oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran netralitas. "Sebagaimana instruksi Pak Kapolda, segera laporkan jika menemukan ada oknum anggota Polri yang kedapatan melakukan pelanggaran netralitas di Pilkada. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Seruan Memilih Pemimpin yang Cerdas
Dengan semakin mendekatnya tanggal 27 November 2024, Farid Mamma juga menyerukan agar masyarakat Sulawesi Selatan memilih pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan program yang konkret. "Jangan lupa, pilih pemimpin yang cerdas dan yang jelas programnya untuk masa depan masyarakat Sulawesi Selatan," pungkasnya.
Pilkada kali ini diharapkan menjadi ajang adu gagasan, di mana kepentingan rakyat berada di garis depan, bukan sekadar adu kekuatan politik yang menimbulkan perpecahan di masyarakat.
@mds