-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

coklat-inspirasi-berita-baru-instagram-post-20241022-060924-0000

Dugaan Penyimpangan Proyek Renovasi Stadion BJ Habibie: Larangan Dokumentasi dan Klaim Progres yang Diragukan

Friday, October 11, 2024 | October 11, 2024 WIB Last Updated 2024-10-11T11:55:36Z

Kondisi Pembangunan Stadion Bj Habibie

Makassar, Sulawesi Selatan 11 Oktober 2024 – Proyek renovasi Stadion BJ Habibie yang dikelola oleh PT Usaha Subur Sejahtera, pemenang tender dengan nilai kontrak Rp330,9 miliar, kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya terlibat kasus persekongkolan tender proyek Jalan Nasional Wilayah I Sulawesi Barat pada 2012, perusahaan ini kini dihadapkan pada berbagai kejanggalan yang terungkap di lapangan. Mulai dari absennya tenaga ahli hingga dugaan ketidakjelasan kualitas material yang digunakan, proyek ini disebut-sebut menyimpan banyak permasalahan serius.


Menurut informasi yang dihimpun, seorang informan dengan inisial IAR yang melakukan investigasi di lokasi proyek menyampaikan bahwa dirinya dilarang untuk melakukan dokumentasi oleh pihak keamanan. Larangan tersebut menimbulkan kecurigaan mengenai transparansi dalam proyek yang didanai oleh negara ini.


Larangan Dokumentasi di Lokasi Proyek


Informan tersebut menyatakan bahwa ketika ia mencoba mengambil gambar dan mendokumentasikan kondisi proyek, pihak keamanan proyek segera mencegahnya. "Ketika saya bertanya alasan pelarangan itu, pihak security menjawab bahwa ini adalah perintah dari pimpinan proyek," ujar IAR. Larangan ini menjadi pertanda buruk bagi keterbukaan proyek yang seharusnya bisa dipantau oleh publik, terutama mengingat proyek ini menggunakan anggaran pemerintah.


Kondisi Kekinian Stadion Bj Habibie


Tidak hanya itu, IAR juga menyampaikan bahwa dirinya sempat bertemu dengan salah satu direksi PT Usaha Subur Sejahtera yang mengklaim progres proyek telah mencapai 53 persen. "Anehnya, meski progres diklaim mencapai 53 persen, kondisi nyata di lapangan sangat jauh dari klaim tersebut. Yang terlihat justru progres yang minim," ungkapnya.


Kondisi Proyek Memprihatinkan


Selain ketidaksesuaian antara klaim progres dan kondisi lapangan, IAR juga menemukan beberapa masalah serius di dalam proyek. Ia menyampaikan bahwa beberapa bagian bangunan yang sedang dibangun tampak sudah mengalami retakan. "Bangunan-bangunan tersebut sudah mulai menunjukkan retakan meskipun proyek baru berjalan. Kualitas material yang digunakan juga tampaknya sengaja disembunyikan. Ketidakjelasan spesifikasi bahan bangunan di lapangan membuat saya semakin curiga," jelasnya.


Kondisi Update Stadion Bj Habibie

Lebih lanjut, IAR juga mempertanyakan kualitas pembesian yang dilakukan pada struktur bangunan stadion. "Kualitas pembesian terlihat mencurigakan dan jauh dari standar yang seharusnya. Ini sangat mengkhawatirkan, karena pembesian adalah komponen krusial dalam struktur bangunan," tambahnya.


Komentar PUKAT Sulsel: Perusahaan Tak Layak dan Perlu Diperiksa


Menanggapi temuan ini, Farid Mamma, SH., M.H., Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT) Sulsel, memberikan kritik keras terhadap PT Usaha Subur Sejahtera. Menurutnya, temuan ini mencerminkan kurangnya transparansi dan profesionalisme perusahaan tersebut. “Larangan dokumentasi ini jelas mencurigakan. Proyek sebesar ini, dengan dana yang berasal dari anggaran publik, seharusnya dapat dipantau secara terbuka. Ketika akses informasi dilarang, ini adalah tanda bahwa ada yang tidak beres,” tegas Farid.


Lebih lanjut, ia mengkritik klaim progres proyek yang disampaikan oleh direksi perusahaan. “Klaim progres 53 persen yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan menandakan potensi manipulasi. Pemerintah dan lembaga terkait harus segera melakukan audit terhadap progres proyek ini,” ujarnya.


Farid juga menyoroti temuan terkait kualitas material dan pembesian yang diragukan. "Retaknya campuran bangunan dan spesifikasi bahan yang tidak jelas adalah masalah serius yang mengancam kualitas dan keamanan bangunan. Jika ini dibiarkan, proyek ini tidak hanya akan gagal, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan publik," tambahnya.


Ia menekankan bahwa PT Usaha Subur Sejahtera tidak seharusnya terlibat dalam proyek pengadaan pemerintah mengingat rekam jejaknya yang buruk. “Menurut Perpres No. 16 Tahun 2018 dan Peraturan LKPP No. 17 Tahun 2018, perusahaan yang telah di-blacklist karena pelanggaran serius dilarang mengikuti proses tender. Dalam kasus ini, PT Usaha Subur Sejahtera yang sudah pernah terlibat kasus persekongkolan tender di masa lalu, seharusnya tidak lagi diperbolehkan menangani proyek pemerintah,” jelas Farid.


Tuntutan Transparansi dan Audit Proyek


Proyek renovasi Stadion BJ Habibie yang seharusnya menjadi simbol pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan, kini terancam menjadi contoh buruk dari pengelolaan proyek publik yang tidak transparan dan bermasalah. Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dalam proses tender dan pelaksanaan proyek-proyek besar, terutama yang menggunakan anggaran negara.


Direksi Kit Stadion Bj Habibie 


PUKAT Sulsel menuntut agar pemerintah segera turun tangan dan melakukan audit menyeluruh terhadap PT Usaha Subur Sejahtera. “Perusahaan yang memiliki rekam jejak buruk seperti PT Usaha Subur Sejahtera tidak boleh dibiarkan terus-menerus menangani proyek publik. Jika pemerintah tidak segera bertindak, maka kerugian yang dialami masyarakat dan negara akan semakin besar,” tegas Farid Mamma.


Kasus dugaan penyimpangan dalam proyek renovasi Stadion BJ Habibie menunjukkan adanya celah dalam pengawasan proyek publik. Keterbukaan dan transparansi mutlak diperlukan untuk memastikan setiap proyek berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Larangan dokumentasi, klaim progres yang tidak sesuai kenyataan, serta kualitas material yang dipertanyakan adalah sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan oleh pihak berwenang.


Proyek ini harus segera diaudit secara independen, dan pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran harus dimintai pertanggungjawaban. Pemerintah dan lembaga terkait perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem tender dan pengadaan agar kasus-kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.



@mds

Iklan

IMG-20241021-WA0055
×
Berita Terbaru Update