-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

coklat-inspirasi-berita-baru-instagram-post-20241022-060924-0000

Jalanan Rusak Depan UPT Peternakan Samping RS Haji Makassar Makan Korban Lagi: Warga Tuntut Perbaikan

Tuesday, October 22, 2024 | October 22, 2024 WIB Last Updated 2024-10-22T08:58:13Z

 

Rahang dan pipi kiri Mengeluarkan Darah

Makassar, 22 Oktober 2024 – Jalan Dg Eppe, tepatnya di depan UPT Peternakan dan di samping Rumah Sakit Haji Makassar, kembali menelan korban akibat kerusakan jalan yang tidak kunjung diperbaiki. Kondisi jalan yang berlubang parah menjadi ancaman nyata bagi pengguna jalan, menyebabkan berbagai insiden kecelakaan. Salah satu insiden terbaru terjadi pada Selasa, 22 Oktober 2024, pukul 13.00 WITA.


Korban, seorang wanita muda berinisial DLA, terjatuh saat mengendarai sepeda motor Yamaha Fino Sporty. DLA tak mampu menghindari lubang yang menganga di jalan, sehingga motornya oleng dan ia terjatuh keras. Akibat kecelakaan tersebut, DLA mengalami luka serius pada bagian dagu, pipi, dan rahang sebelah kanan yang mengeluarkan darah segar.

Motor yang dikendarai korban


"Saya tidak sempat menghindar, lubangnya terlalu besar dan tiba-tiba saja motor oleng," ungkap DLA dengan suara gemetar setelah mendapatkan perawatan pertama dari warga setempat.


Kondisi jalan di area tersebut bukanlah hal baru. Warga sekitar mengeluhkan seringnya terjadi kecelakaan serupa, baik dengan korban luka ringan hingga berat. Sebelumnya, banyak pengguna jalan lain yang mengalami kejadian serupa, menambah daftar panjang korban akibat kelalaian perawatan jalan. 


"Jalan ini sudah lama sekali rusak. Setiap kali hujan, lubang-lubangnya semakin dalam dan membahayakan kami. Sudah banyak pengendara yang jatuh, termasuk anak-anak. Kami khawatir jika tidak ada tindakan cepat, akan ada korban yang lebih parah," ujar Rahma, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dekat lokasi.


Jalan berlobang di Jalan DG Eppe

Sementara itu, Alli, seorang pengendara sepeda motor yang sering melintasi jalan tersebut, menambahkan, "Saya selalu berhati-hati, tapi kadang lubang ini tiba-tiba muncul. Kita tidak bisa menghindar jika sudah terlanjur ada di depan. Ini bukan hanya masalah jalan, tapi juga keselamatan kita semua."


Banyak warga yang telah berinisiatif menimbun seadanya untuk menghindari korban lebih banyak. "Kami tidak mau menunggu sampai ada yang meninggal baru pihak berwenang bertindak. Kami ingin pemerintah mendengar keluhan kami dan segera memperbaiki jalan ini," ungkap Jupri, seorang pemuda yang sering membantu mengevakuasi korban kecelakaan.


Warga menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam. Suara mereka semakin nyaring untuk meminta pemerintah,  tingkat provinsi, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), agar segera merespons keadaan darurat ini. "Kami sangat berharap pemerintah tidak berpangku tangan lagi. Setiap hari kami berisiko saat melewati jalan ini. Ini adalah tanggung jawab mereka untuk menjaga keselamatan warganya," tegas Rahma.


Kekhawatiran warga semakin meningkat seiring bertambahnya insiden kecelakaan akibat jalan yang rusak. Mereka menuntut agar pemerintah segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan yang sudah lama terabaikan ini. "Jika tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, kami akan terus berjuang dan menyuarakan keluhan ini hingga mereka mendengar. Kami ingin jalan yang aman untuk kami dan anak-anak kami," tambah Alli dengan nada tegas.

Warga Geram melihat jalan tak terurus


Menanggapi kondisi ini, Farid Mamma, SH., S.H., seorang pakar hukum pidana dan perdata, serta kebijakan pemerintah, menyatakan, "Kondisi jalan yang tidak terawat merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, yakni hak untuk mendapatkan keselamatan dan perlindungan saat menggunakan jalan umum. Pemerintah harus bertanggung jawab untuk menjaga infrastruktur yang aman bagi warganya. Jika tidak, mereka bisa dianggap lalai dan dapat diambil tindakan hukum berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan."

Farid Mamma, SH., M.H


Farid juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran perawatan jalan. "Warga berhak untuk mengetahui kemana anggaran yang dialokasikan untuk perawatan infrastruktur ini. Jika ada indikasi penyalahgunaan, maka itu harus ditindaklanjuti secara hukum," tambahnya. "Undang-undang memberikan sanksi administratif bagi dinas yang lalai, dan jika terbukti ada kelalaian yang menyebabkan kecelakaan, mereka bisa dihadapkan pada gugatan perdata atau bahkan sanksi pidana."


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak dinas terkait mengenai jadwal perbaikan jalan yang seringkali dikeluhkan warga sekitar. Warga berharap tindakan nyata segera diambil agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan di lokasi tersebut.



@mds

Iklan

IMG-20241021-WA0055
×
Berita Terbaru Update