Makassar, 6 Oktober 2024 – Lebih dari 1.000 siswa di SMK 6 Makassar menghadapi kenyataan pahit setiap harinya. Alih-alih memperoleh lingkungan belajar yang nyaman, mereka harus beradaptasi dengan fasilitas yang jauh dari kata layak, terutama kondisi toilet sekolah yang memprihatinkan. Kebersihan dan kenyamanan yang seharusnya dijamin di sekolah, justru menjadi sumber penderitaan bagi para siswa.
Toilet di sekolah ini dalam kondisi yang sangat buruk—tidak hanya kotor, tetapi juga penuh dengan bau menyengat dan tidak berfungsi dengan baik. Situasi ini memaksa siswa untuk menahan kebutuhan mereka atau mencari tempat lain yang tak layak sebagai alternatif. “Toiletnya kotor dan baunya sangat mengganggu, tidak ada pilihan lain selain menahan diri,” kata seorang siswa yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Sekolah Disorot: Manajemen Dianggap Lalai
Kepala Sekolah SMK 6 Makassar, Andi Nursyidah Galigo, S.Pd., M.Pd., mendapatkan sorotan tajam dari para orang tua siswa. Mereka merasa bahwa pengelolaan sekolah kurang transparan dan lebih terfokus pada pengumpulan dana daripada memberikan perhatian kepada fasilitas yang mendesak, seperti toilet yang rusak. “Kami selalu diminta uang sumbangan, tapi mana buktinya? Fasilitas seperti toilet bahkan dibiarkan rusak bertahun-tahun,” ujar salah satu wali murid dengan nada kesal.
Jorok dan tidak pantas WC SMKN 6 Makassar |
Orang tua siswa menilai bahwa dana yang mereka keluarkan seharusnya dialokasikan untuk perbaikan fasilitas dasar seperti toilet, tetapi hingga kini tidak ada langkah nyata yang diambil. “Kami ingin anak-anak kami belajar di lingkungan yang layak, tapi dengan fasilitas seperti ini, apa yang bisa diharapkan? Kami merasa kecewa,” tambah salah satu orang tua.
Krisis Fasilitas dan Kesehatan yang Terancam
Masalah fasilitas di SMK 6 Makassar sudah berlangsung lama, tetapi belum ada solusi yang signifikan. Ketidakpedulian ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi telah mengarah pada potensi ancaman kesehatan bagi para siswa. Dalam lingkungan yang tidak higienis, siswa rentan terkena berbagai penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan fasilitas sanitasi yang layak.
Salah satu siswa mengungkapkan kekhawatirannya, “Kondisi ini tidak hanya menyusahkan, tapi juga bisa membahayakan kesehatan kami. Tidak ada yang peduli dengan situasi di sini.”
Desakan Perbaikan dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan
Seiring dengan semakin memburuknya kondisi fasilitas, desakan kepada Dinas Pendidikan Makassar semakin kuat. Masyarakat meminta agar ada audit menyeluruh terhadap penggunaan dana di SMK 6 Makassar dan segera dilakukan perbaikan fasilitas yang mendesak. Para orang tua dan siswa berharap agar masalah ini tidak lagi diabaikan, dan manajemen sekolah dapat bertanggung jawab atas kondisi yang terjadi.
Bau Pesing Toilet SMKN 6 Makassar |
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Kepala Sekolah terkait krisis ini. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana sekolah dikelola, dan apakah dana yang dikumpulkan dari para orang tua benar-benar digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Apakah Ada Solusi di Depan Mata?
Masa depan SMK 6 Makassar tampaknya belum jelas. Ribuan siswa masih harus menghadapi kondisi belajar yang tidak layak, dan fasilitas yang mereka butuhkan untuk menjaga kesehatan dasar tetap menjadi persoalan besar. Kini, perhatian publik tertuju pada tindakan apa yang akan diambil oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Makassar dalam menangani krisis ini.
Tanpa intervensi yang cepat, kondisi di SMK 6 Makassar bisa semakin memburuk, dan ribuan siswa akan terus menderita dalam kondisi yang seharusnya tidak mereka alami. Fasilitas seperti toilet yang memadai adalah hak dasar yang seharusnya tidak diabaikan dalam proses pendidikan.
Sejauh ini, harapan para siswa dan orang tua masih menunggu tindak lanjut dari pihak terkait, dengan harapan bahwa krisis ini bisa menjadi momentum untuk perbaikan yang nyata.
@mds