-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

coklat-inspirasi-berita-baru-instagram-post-20241022-060924-0000

Mafia BBM Beroperasi Setelah Magrib, Pertamina Tanete Bulukumba Jadi Pusat Distribusi Ilegal

Sunday, October 20, 2024 | October 20, 2024 WIB Last Updated 2024-10-20T14:02:11Z
Mobil Operasional untuk lansiran

Makassar, Sulawesi Selatan, 20 Oktober 2024 – Pertamina Tanete, dengan Nomor 74.925.42 di Jalan Poros Bulukumba, kembali menjadi sorotan publik akibat dugaan kuat sebagai pusat operasi mafia BBM bersubsidi solar. Praktik ilegal ini berlangsung tanpa rasa takut dan berkelanjutan, di mana pengisian jeriken dilakukan setelah Magrib tanpa pengawasan yang memadai, membuka peluang bagi mafia untuk mengeksploitasi sumber daya yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat.


Di bawah kendali Amar sebagai manajer dan pemilik H. Akma, SPBU ini diduga terlibat dalam jaringan distribusi ilegal yang semakin meresahkan. Pada pukul 6 sore, setelah Magrib, mafia BBM berani melakukan pengangkutan solar bersubsidi menggunakan kendaraan pickup berplat nomor DD 8324 HZ. Solar yang seharusnya dinikmati oleh rakyat kecil kini berpindah tangan ke penampungan ilegal dan dijual kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi. Tindakan ini bukan hanya merugikan individu, tetapi juga merampas hak masyarakat untuk mendapatkan BBM bersubsidi yang semestinya.

Sementara pengisian jiregen

Farid Mamma, SH., M.H., pakar hukum pidana perdata dan Undang-Undang Migas, mengecam praktik ini sebagai pelanggaran serius terhadap UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. 

“Apa yang terjadi di Pertamina Tanete adalah bentuk penyalahgunaan yang merugikan negara dan masyarakat. Solar bersubsidi, yang seharusnya untuk rakyat kecil, kini menjadi komoditas bagi para mafia. Ini jelas melanggar Pasal 55 UU Migas dan harus dihentikan segera,” tegas Farid. 

Pernyataan ini mencerminkan kemarahan masyarakat terhadap para pelaku yang dengan seenaknya mempermainkan kehidupan banyak orang demi keuntungan pribadi.

Antrian jiregen 35 liter yang sudah berisi 

Modus operandi mafia BBM yang terorganisir ini tidak hanya mengandalkan pengisian ilegal di SPBU, tetapi juga menyasar daerah-daerah industri strategis di Sulawesi Tenggara. Solar bersubsidi yang dicuri dan diselewengkan dialirkan ke Bombana, Konawe, Kendari, dan Morowali, di mana pasar gelap untuk BBM ini semakin marak. Kegiatan ini menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat yang berjuang untuk mendapatkan hak mereka atas subsidi.


Masyarakat sekitar Pertamina Tanete pun meluapkan kekecewaan mereka. 

“Kami sangat bergantung pada solar subsidi, tetapi sekarang semakin sulit mendapatkannya. Mafia menguasai pasokan, sementara kami hanya bisa pasrah,” ungkap seorang warga dengan nada penuh frustrasi.

Kekecewaan ini menggambarkan betapa dalamnya dampak praktik ilegal ini pada kehidupan sehari-hari masyarakat yang seharusnya mendapatkan akses mudah terhadap bahan bakar. Situasi ini memunculkan rasa kebencian terhadap mafia yang dengan kejam mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat demi kepentingan mereka sendiri.

Farid Mamma, SH., M.H

Farid Mamma mendesak tindakan tegas dari pihak berwenang.

 Aparat penegak hukum harus segera bergerak untuk menindak para pelaku, termasuk oknum yang terlibat dalam memfasilitasi distribusi ilegal ini. Pengawasan yang lebih ketat dan tindakan hukum yang keras diperlukan untuk memberantas jaringan ini hingga ke akar-akarnya,” ujarnya. 

Keterlambatan dalam mengambil tindakan hanya akan memperpanjang penderitaan masyarakat yang sudah terjepit dalam praktik korupsi dan ketidakadilan.

Camera tersembunyi awak media

Sebagai langkah tindak lanjut, awak media berencana meminta tanggapan dari Hiswana Migas, H. Hasbidin, setelah berita ini dipublikasikan. Mereka akan menuntut jawaban konkret atas praktik ilegal yang merugikan masyarakat luas ini.


Praktik ilegal di Pertamina Tanete bukan hanya ancaman bagi masyarakat lokal tetapi juga untuk perekonomian negara. Dengan meluasnya aktivitas mafia BBM ini, pengawasan ketat dan penegakan hukum yang tegas menjadi tuntutan mendesak dari masyarakat di Bulukumba dan sekitarnya. Pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan segera turun tangan untuk mengembalikan hak masyarakat atas solar bersubsidi dan menghentikan praktik mafia yang telah merajalela di wilayah industri. Jika tidak, ketidakadilan ini akan terus berlanjut, merugikan rakyat yang sudah menderita dan mengakibatkan rasa frustrasi yang mendalam terhadap sistem yang seharusnya melindungi mereka. Kini saatnya bagi kita semua untuk bersuara dan menuntut keadilan!



@mds

Iklan

IMG-20241021-WA0055
×
Berita Terbaru Update