-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

coklat-inspirasi-berita-baru-instagram-post-20241022-060924-0000

Makassar di Persimpangan : Saatnya Memilih Pemimpin dengan Hati

Thursday, October 17, 2024 | October 17, 2024 WIB Last Updated 2024-10-17T09:54:31Z

 

Andi Seto Asapa & Rezki Mulfiati Lutfi

Makassar 17 Oktober 2024 - Memasuki tahapan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2024, kita menyaksikan kemunculan sejumlah figur potensial yang menandakan bahwa kota ini kaya akan putra-putra terbaik. Namun, dalam kontestasi politik yang semakin kompetitif ini, Makassar tidak hanya membutuhkan pemimpin dengan visi pembangunan fisik, tetapi juga pemimpin yang mampu membangun "hati" masyarakatnya. Hal ini menjadi krusial di tengah tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang semakin kompleks.


Salah satu calon yang mencuri perhatian adalah Andi Seto Asapa, seorang tokoh muda yang diharapkan mampu memberikan terobosan inovatif dalam mengelola Makassar. Pemimpin muda seperti Andi Seto tidak hanya menawarkan visi yang segar, tetapi juga harapan akan perubahan nyata. Tagline "Sehati" yang diusungnya bukan sekadar slogan, melainkan sebuah filosofi yang mendalam tentang pentingnya kepemimpinan yang mendengarkan, memahami, dan peduli terhadap seluruh lapisan masyarakat.


Makassar sebagai kota besar dengan segala dinamika sosialnya membutuhkan lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur. Pembangunan manusia, terutama dalam aspek sosial, emosional, dan moral, menjadi fondasi utama dalam membangun kota yang maju. Sejarah telah menunjukkan bahwa kota-kota besar yang sukses bukan hanya berhasil membangun gedung-gedung tinggi, tetapi juga menciptakan masyarakat yang berdaya, berkarakter, dan memiliki solidaritas yang kuat.


Andi Seto, sebagai calon pemimpin, memahami bahwa pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama. Sebagai mantan Bupati Sinjai, ia telah membuktikan kemampuannya dalam memimpin dengan hati. Terlepas dari latar belakang keluarga yang berpengaruh, Andi Seto tidak pernah memanfaatkan ketokohan orang tuanya untuk membangun citra politiknya. Sebaliknya, ia tampil dengan kemandirian dan kemampuan yang matang, menawarkan visi perubahan yang sangat dibutuhkan oleh Makassar.


Masyarakat Makassar, sebagai warga yang dikenal kritis dan independen, perlu menyadari bahwa pemilihan kali ini adalah momen penting yang akan menentukan nasib kota selama lima tahun ke depan. Janji-janji politik yang seringkali hanya manis di bibir harus kita sikapi dengan hati-hati. Sudah terlalu lama kita terjebak dalam politik dinasti dan pembagian sembako yang hanya mengaburkan masalah-masalah struktural yang lebih mendalam. Makassar butuh pemimpin yang berani mengambil keputusan sulit, bukan sekadar pemimpin yang menjaga status quo.


Lebih dari itu, pemimpin yang dibutuhkan Makassar adalah seseorang yang mampu memimpin dengan hati dan pikiran yang terbuka. Tagline "Sehati" yang diusung oleh Andi Seto mengandung makna penting: bahwa keberhasilan dalam memimpin sebuah kota besar tidak hanya tergantung pada kemampuan teknis semata, tetapi juga pada kemampuan untuk merangkul seluruh masyarakat, tanpa memandang latar belakang, kelas sosial, atau afiliasi politik.


Di sini, pentingnya menghindari jebakan "pagar" yang sering kita bangun sendiri dalam perjalanan politik. Sebagai Laskar Tobarania, kita harus waspada terhadap rasa puas diri dan perasaan aman yang berlebihan. Pagar ini sering kali membuat kita terisolasi dari realitas yang lebih luas. Ketika kita terlalu sibuk memperkuat tembok pengamanan diri, kita mungkin tanpa sadar menutup pintu bagi mereka yang sebenarnya ingin berjuang bersama kita.


Masyarakat Makassar harus lebih cerdas dalam melihat dinamika politik ini. Politik yang berorientasi pada pembagian sembako dan janji-janji populis hanya akan menciptakan ketergantungan jangka pendek, tanpa memberikan solusi untuk masalah-masalah fundamental yang dihadapi oleh kota ini. Kita harus mengedepankan pemimpin yang memiliki visi jangka panjang, pemimpin yang peduli terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.


Tahun 2024 menjadi kesempatan emas bagi kita untuk mengakhiri siklus politik pragmatis dan memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk membawa perubahan positif. Andi Seto Asapa, dengan rekam jejak dan visi yang dimilikinya, adalah sosok yang mampu memimpin Makassar menuju masa depan yang lebih baik. Ia menawarkan bukan hanya janji, tetapi harapan akan masa depan yang lebih cerah, di mana Makassar dapat menjadi kota yang nyaman, baik dari segi fisik maupun hati warganya.


Sebagai masyarakat, kita harus belajar dari masa lalu dan tidak lagi terperangkap dalam permainan politik yang hanya menguntungkan segelintir pihak. Makassar adalah kota yang penuh potensi, dan sudah saatnya kita memilih pemimpin yang mampu memaksimalkan potensi tersebut, bukan hanya untuk kepentingan hari ini, tetapi juga untuk masa depan anak cucu kita.


Dengan kesadaran ini, mari kita bergerak bersama. Kita dukung pemimpin yang siap membawa perubahan nyata, yang memahami bahwa membangun kota bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal membangun karakter dan hati masyarakatnya. Saatnya kita cerdas dalam memilih, dan saatnya Makassar memiliki pemimpin yang benar-benar sehati dengan rakyatnya.



Oleh: Laskar Tobarania

Iklan

IMG-20241021-WA0055
×
Berita Terbaru Update