Paslon No Urut 1 & 2, Serta Pengamanan Di luar arena debat
Makassar, 11 November 2024 – Debat kedua Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024 yang diadakan oleh KPU Sulawesi Selatan di Hotel Claro, Makassar, pada Minggu (10/11), menjadi ajang bagi dua pasangan calon (paslon) untuk menyampaikan visi mereka dalam membangun Sulawesi Selatan. Dalam sesi yang bertema "Ekonomi, Infrastruktur, dan Tata Kelola Sumber Daya Alam," kedua kandidat, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto dan Andi Sudirman Sulaiman (ASS), menampilkan berbagai program unggulan masing-masing untuk masa depan Sulsel.
Di dalam arena, Moh Ramdhan Pomanto, yang berpasangan dengan Azhar Arsyad (DIA), memaparkan berbagai program yang telah sukses dijalankannya di Makassar. Ia menyoroti konsep lingkungan berbasis ekonomi kreatif, seperti program "Makassar Tidak Rantasa," yang dianggap berhasil meningkatkan kualitas lingkungan. Danny menyampaikan bahwa jika konsep ini diterapkan pada tingkat provinsi, maka kabupaten-kabupaten di Sulsel akan memperoleh dampak positif yang signifikan.
Sementara itu, Andi Sudirman Sulaiman, yang berpasangan dengan Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati), menekankan pencapaian-pencapaian selama dirinya menjabat Gubernur Sulawesi Selatan. ASS menyoroti program pengembangan ekonomi desa yang telah dilaksanakan melalui bantuan UMKM, dan menggarisbawahi bahwa infrastruktur jalan serta penghubung antarwilayah di Sulsel mengalami perbaikan yang signifikan di bawah kepemimpinannya.
Namun, di luar arena debat, suasana memanas akibat bentrokan yang terjadi antar pendukung kedua paslon. Dilansir dari Antara, bentrokan tersebut terjadi di depan Hotel Claro Makassar. Sejak awal, para pendukung kedua paslon sudah ditempatkan di lokasi terpisah untuk menghindari potensi kericuhan. Pendukung paslon nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad, ditempatkan di Jalan Andi Djemma, sementara pendukung paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse, di Jalan Pendidikan.
Bentrok pecah saat massa pendukung kedua kubu bertemu di pertigaan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Andi Djemma, hanya beberapa saat setelah debat dimulai. Pendukung masing-masing paslon dilaporkan saling mengejek, yang kemudian memicu ketegangan hingga berubah menjadi aksi lempar batu. Aparat kepolisian yang sudah berjaga di lokasi berupaya melerai kedua kelompok untuk mencegah situasi semakin memburuk. Akibat bentrokan ini, sebuah mobil rusak dan beberapa pendukung serta anggota kepolisian mengalami luka ringan akibat lemparan batu.
Kapolrestabes Makassar, Kombespol Mokh Ngajib, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian berhasil mengendalikan situasi dalam waktu kurang dari setengah jam, terutama setelah hujan deras turun yang perlahan meredakan emosi massa. "Kami telah memisahkan kedua belah pihak, memberikan pemahaman bahwa ini adalah pesta demokrasi. Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah saling memahami, mengerti, dan membubarkan diri," ujarnya.
Di dalam arena debat, ketegangan pun sempat terjadi. Pendukung kedua paslon terdengar saling bersorak mendukung kandidat mereka, yang nyaris berujung pada adu mulut dan nyaris memicu adu fisik. Beruntung, aparat dan panitia segera meredakan situasi, sehingga debat dapat dilanjutkan tanpa gangguan.
Menanggapi bentrokan yang terjadi di luar arena, calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto, menegaskan bahwa ia telah menginstruksikan pendukungnya untuk menjaga ketertiban selama berlangsungnya acara. Danny mengaku kecewa atas insiden tersebut, namun tetap optimistis bahwa kedamaian bisa terjaga. "Saya berharap semua tenang. Tanda-tanda kemenangan sudah dekat, jadi serahkan sepenuhnya pada aparat kepolisian jika ada masalah," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombespol Heru Novianto, menyatakan bahwa upaya pencegahan sudah dilakukan dengan memisahkan lokasi pendukung masing-masing paslon. Namun, situasi di lapangan sulit dikendalikan karena jalanan yang ramai dan persaingan yang ketat antara kedua kubu pendukung. "Kami sudah berupaya maksimal, dan dalam waktu singkat situasi dapat kita kendalikan," kata Heru.
Debat kedua ini tidak hanya menjadi panggung gagasan bagi kedua kandidat, tetapi juga mencerminkan ketegangan kompetisi yang terjadi di masyarakat. Dengan masing-masing pihak yang berusaha menunjukkan keunggulan program-program mereka, baik Danny Pomanto maupun Andi Sudirman Sulaiman berupaya meyakinkan pemilih Sulsel bahwa mereka memiliki visi terbaik untuk masa depan daerah ini.
@mds