Pasangan calon walikota Makassar 2024
Makassar, 5 November 2024 – Jelang Pilkada Makassar 2024, empat pasangan kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yaitu Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Seto-Rezki), Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah), Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (Indira-Ilham), dan Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (Amri-Rahman), saling unjuk kekuatan dalam kontestasi untuk merebut hati pemilih. Sejak penetapan resmi hingga 5 November 2024, keempat pasangan ini aktif melakukan manuver politik dan memetakan strategi, menunjukkan keunggulan dan pendekatan masing-masing untuk membawa perubahan bagi Makassar.
Kekuatan Masing-Masing Pasangan Kandidat
Andi Seto Gadhista Asapa, dengan pengalaman panjang di birokrasi, memimpin pasangan Seto-Rezki yang membawa visi pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Mereka mengutamakan konsolidasi basis pendukung loyal di kalangan masyarakat akar rumput, memanfaatkan jaringan struktural dan komunitas perempuan sebagai kunci untuk memperkuat elektabilitas.
Sementara itu, pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) dikenal sebagai kolaborasi harmonis antara pengusaha sukses dan tokoh perempuan yang memiliki pengaruh besar. Mereka berfokus pada penggalangan dukungan dari kalangan pengusaha dan relawan, serta menggagas kampanye inklusif untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Makassar. Aliyah sebagai sosok perempuan turut memperkuat daya tarik pasangan ini di kalangan pemilih perempuan.
Pasangan Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (Indira-Ilham) tampil dengan keunggulan yang memadukan popularitas Indira dan keahlian akademik Ilham. Strategi kampanye digital mereka menyasar pemilih muda, menawarkan kebijakan berbasis data yang diyakini dapat menjangkau kalangan profesional dan masyarakat urban. Pendekatan ini diharapkan menarik generasi milenial yang mendambakan pembaruan dalam tata kelola kota.
Di sisi lain, pasangan Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando (Amri-Rahman) mengandalkan pendekatan akar rumput. Mereka aktif menemui masyarakat untuk mendengarkan keluhan terkait layanan publik dan kesejahteraan sosial. Dengan pengalaman birokrasi yang kuat, pasangan ini menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan program kesejahteraan masyarakat yang lebih inklusif.
Manuver Politik Sejak Penetapan Pasangan Calon
Keempat pasangan kandidat telah mengatur berbagai strategi politik sejak penetapan resmi. Seto-Rezki fokus pada konsolidasi jaringan di tingkat masyarakat bawah, berusaha merangkul kelompok-kelompok perempuan dan pemuda untuk memperluas dukungan. Mereka juga menggarisbawahi keberlanjutan pembangunan sebagai janji kampanye.
Pasangan Appi-Aliyah telah menggalang dukungan kuat dari asosiasi bisnis dan komunitas UMKM guna membangun basis yang solid di sektor ekonomi. Mereka mengadakan pertemuan strategis dengan pengusaha dan relawan di berbagai komunitas, bertujuan meningkatkan taraf ekonomi Makassar dengan kolaborasi sektor swasta.
Indira-Ilham, melalui kampanye digital yang aktif, menjangkau pemilih muda dan kelompok masyarakat yang menginginkan perubahan. Keduanya menawarkan solusi berbasis ilmiah untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan, sambil berusaha menarik perhatian pemilih milenial dengan dialog terbuka di media sosial.
Amri-Rahman melancarkan pendekatan langsung kepada masyarakat akar rumput, fokus pada peningkatan pelayanan publik serta kesejahteraan sosial. Mereka memperkuat kehadiran di lapangan dengan pertemuan di berbagai kecamatan, menonjolkan komitmen untuk menyalurkan aspirasi masyarakat kecil.
Farid Mamma, Rais Al jihad Dan Muh Rizal Noma |
Pandangan Para Ahli Terhadap Para Kandidat
Para pengamat lokal turut memberikan pandangan terhadap masing-masing pasangan calon, menyoroti kekuatan dan tantangan yang perlu diperhatikan.
Farid Mamma, SH., M.H., pakar hukum dan kebijakan publik, menilai bahwa para kandidat harus berkomitmen pada penegakan hukum yang kuat. "Makassar butuh pemimpin yang berani menindak tegas pelanggaran hukum dan memastikan tata kelola pemerintahan yang bersih. Seto-Rezki memiliki modal dalam hal ini, namun perlu dibuktikan dengan kebijakan nyata. Indira-Ilham, meski menawarkan pendekatan berbasis data, harus menunjukkan sistem pengawasan yang efektif," ujarnya.
Muh Rizal Noma, pengamat politik lokal, melihat kekuatan Appi-Aliyah yang didukung kalangan pengusaha berpotensi mendorong peningkatan ekonomi, namun mereka perlu menjaga independensi kebijakan publik. "Pasangan Amri-Rahman yang dekat dengan masyarakat akar rumput bisa meraih simpati di kalangan lapisan bawah, namun mereka harus mampu mengkonversi dukungan ini menjadi kebijakan konkret yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Rais Al Jihad, Ketua Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP), menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda dalam visi pembangunan kota. "Generasi muda Makassar ingin pemimpin yang membuka ruang partisipasi aktif. Seto-Rezki perlu meningkatkan daya tarik bagi pemuda dengan dialog terbuka tentang lapangan kerja. Indira-Ilham memiliki keunggulan dalam kampanye digital, tetapi harus disertai program nyata bagi pemuda," ungkap Rais. Menurutnya, pasangan Appi-Aliyah dan Amri-Rahman juga perlu mengembangkan program sosial dan pemberdayaan yang lebih konkret.
Dengan berbagai pandangan dari para pakar ini, masyarakat diharapkan semakin cermat dalam menilai kekuatan dan visi setiap pasangan calon. Persaingan Pilkada Makassar 2024 yang semakin ketat ini tidak hanya sekedar kontestasi, tetapi menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar dapat menghadirkan perubahan positif bagi masa depan Kota Makassar.
Sorotan Gagasan dan Rencana Aksi dari Debat
Dalam debat tersebut, pasangan Seto-Rezki menekankan pentingnya penegakan hukum dan transparansi birokrasi sebagai dasar untuk membangun pemerintahan yang bersih. Seto menyatakan bahwa “Pemimpin yang baik harus mengutamakan integritas dan keterbukaan, sehingga pemerintah dapat menjadi pelayan masyarakat yang efektif.” Mereka juga menyoroti rencana untuk memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan akses lapangan kerja bagi masyarakat dengan fokus pada sektor wirausaha.
Pasangan Appi-Aliyah, di sisi lain, mengutamakan pendekatan ekonomi dalam rencana pembangunan mereka. Appi menegaskan perlunya peningkatan investasi di Makassar, yang diharapkan dapat membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga. “Makassar membutuhkan sinergi dengan sektor swasta agar ekonomi dapat tumbuh lebih cepat. Kami juga berencana untuk mengembangkan infrastruktur yang ramah investasi serta mendukung usaha kecil dan menengah agar tumbuh bersama,” jelas Appi. Aliyah menambahkan bahwa pemberdayaan perempuan menjadi prioritas, dengan program-program yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan peran perempuan dalam ekonomi keluarga.
Indira-Ilham menawarkan solusi berbasis data dan inovasi untuk menghadapi tantangan urbanisasi di Makassar. Menurut Ilham, “Makassar membutuhkan pemimpin yang siap mengambil keputusan berbasis data dan teknologi untuk memperbaiki infrastruktur dan pelayanan publik.” Pasangan ini menyoroti pentingnya penggunaan data dalam pengambilan kebijakan, khususnya di bidang transportasi dan perencanaan kota. Mereka juga berkomitmen untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat melalui sistem informasi yang lebih terintegrasi.
Pasangan Amri-Rahman tampil dengan pendekatan yang lebih populis, fokus pada isu kesejahteraan sosial dan perbaikan pelayanan publik. Amri menekankan bahwa “Makassar harus menjadi kota yang melayani kebutuhan dasar masyarakatnya dengan cepat dan tepat.” Mereka berencana memperbaiki layanan publik, khususnya akses air bersih dan listrik, serta memperkuat infrastruktur di wilayah padat penduduk. Rahman menambahkan bahwa pendidikan juga menjadi prioritas mereka, dengan program khusus untuk memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Tanggapan Ahli Terhadap Hasil Debat
Para pakar yang mengikuti jalannya debat turut memberikan pandangan atas performa dan gagasan yang disampaikan oleh masing-masing pasangan.
Farid Mamma, SH., M.H., pakar hukum dan kebijakan publik, menilai Seto-Rezki memiliki visi yang jelas terkait tata kelola pemerintahan yang bersih, tetapi ia mengingatkan bahwa rencana ini harus didukung oleh kebijakan konkret dan keberanian menindak pelanggaran. “Kebijakan mereka akan lebih kuat jika disertai strategi implementasi yang jelas untuk mewujudkan transparansi di semua level pemerintahan,” ujar Farid.
Muh Rizal Noma, pengamat politik, menyoroti pendekatan ekonomi Appi-Aliyah yang dinilai sangat sesuai dengan kondisi Makassar saat ini. “Appi-Aliyah punya keunggulan dalam pendekatan ekonomi. Ini menarik bagi masyarakat perkotaan yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Namun, mereka harus hati-hati agar kepentingan bisnis tidak mendominasi kebijakan publik,” kata Rizal.
Rais Al Jihad, aktivis sosial dan Ketua Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP), mengapresiasi fokus Indira-Ilham pada teknologi dan data, namun mengingatkan bahwa mereka perlu merangkul masyarakat akar rumput lebih dalam. “Pendekatan berbasis teknologi memang baik, tapi untuk kota seperti Makassar, masyarakat membutuhkan kepastian bahwa teknologi ini akan diimplementasikan dengan cara yang sederhana dan mudah diakses oleh semua kalangan,” ujar Rais.
Rais juga menilai pendekatan populis Amri-Rahman mendapat sambutan luas dari masyarakat akar rumput, namun ia berharap mereka memiliki program yang lebih menyeluruh terkait pemberdayaan pemuda. “Makassar harus membuka lebih banyak peluang bagi pemuda untuk terlibat langsung dalam pembangunan kota. Amri-Rahman perlu memperkuat program khusus yang mengedepankan partisipasi pemuda dan kesejahteraan sosial,” tambahnya.
Menuju Pilkada dengan Harapan Baru
Debat publik yang digelar baru-baru ini menjadi wadah bagi para kandidat untuk memperlihatkan kemampuan mereka dalam merespons permasalahan kota dan menawarkan solusi nyata bagi masyarakat. Dengan ragam pendekatan yang disuguhkan, warga Makassar diharapkan dapat menilai dan memilih pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen untuk membawa perubahan positif. Pilkada Makassar 2024 semakin mendekat, dan masyarakat kini memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang sejalan dengan harapan mereka demi masa depan Makassar yang lebih baik.
@mds