©
© |
| Team BNPB Kota Makassar |
Makassar, 21 Desember 2024 – Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sejak Jumat (20/12) hingga Sabtu (21/12) pagi menyebabkan banjir parah di kawasan Perumnas Antang, Kecamatan Manggala. Ketinggian air mencapai 100 cm, melanda Jalan Kecaping Raya dan merendam rumah-rumah warga di sekitarnya. Kondisi ini memaksa warga mencari tempat aman, sementara kendaraan bermotor terpaksa mengambil jalur alternatif menuju daerah yang lebih tinggi dan bebas banjir.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Manggala, sebanyak 376 jiwa dari 98 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Mereka tersebar di beberapa masjid dan posko darurat, seperti Masjid Jabal Nur, Masjid Makkah Al Mukarramah, Masjid Yuda Al Fatih, Masjid Al Muttaqin, dan Posyandu Anyelir.
Data Pengungsi Banjir di Kecamatan Manggala
Berikut data pengungsi per Sabtu, 21 Desember 2024, pukul 10.00 WITA:
Masjid Jabal Nur: 105 jiwa (32 KK)
Masjid Makkah Al Mukarramah: 63 jiwa (18 KK)
Masjid Yuda Al Fatih: 4 jiwa (1 KK)
Masjid Al Muttaqin: 33 jiwa (9 KK)
Masjid Al Bashiroh: 71 jiwa (15 KK)
Masjid Al Muthohirin: 33 jiwa (8 KK)
Masjid Al Anwar: 26 jiwa (5 KK)
Masjid Al Mubarakah: 31 jiwa (9 KK)
Posyandu Anyelir: 10 jiwa (1 KK)
Kondisi di Lapangan
Pantauan tim Celebes Post menunjukkan petugas BPBD Kecamatan Manggala turun langsung ke lokasi terdampak banjir, mengarahkan warga ke tempat pengungsian, serta mengimbau warga untuk menjaga anak-anak agar tidak bermain di area banjir demi menghindari risiko.
Akbar, Koordinator Wilayah BPBD Kecamatan Manggala, menyebutkan bahwa pengungsian dilakukan di beberapa masjid setempat. "Saat ini sudah ada 376 jiwa dari 98 KK yang mengungsi ke masjid-masjid sekitar, termasuk Masjid Jabal Nur dan Masjid Yuda Al Fatih," jelasnya.
Kekurangan Bantuan
Ketua RT 03/RW 13 Kelurahan Manggala, Shaifullah RH, melaporkan bahwa di wilayahnya terdapat 2 KK (8 jiwa) yang mengungsi di Masjid Yuda Al Fatih, dengan rincian:
Dewasa: 3 orang (1 laki-laki, 2 perempuan)
Anak-anak: 4 orang (2 laki-laki, 2 perempuan)
Balita: 1 orang (laki-laki, kondisi sindrom)
"Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah. Semua kebutuhan masih bergantung pada swadaya masyarakat," ujar Shaifullah. Ia juga mendesak pemerintah untuk segera menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Harapan Warga
Warga Perumnas Antang berharap agar pemerintah mengambil langkah konkret dalam mengatasi banjir yang semakin parah. Selain itu, mereka meminta agar penanganan bencana dilakukan secara cepat dan tanggap untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.
Editor : MDS
Sumber : Ivan Moko
®
®
®
®
