BD.BT |
Makassar, 19 Desember 2024 – Masyarakat dari tiga kelurahan, yakni Kelurahan Labang Baji, Kelurahan Bontolebang, dan Kelurahan Bonto Biraeng, berencana menggelar aksi unjuk rasa untuk membela BD, seorang anggota polisi yang diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) akibat tuduhan penelantaran anak selama dua tahun. Warga menilai keputusan tersebut tidak adil dan dipengaruhi oleh oknum yang kurang memahami perkara unsur-unsur (PTDH).
BD diberhentikan secara tidak hormat atas tuduhan penelantaran anak. Namun, masyarakat yang mengenalnya membantah tuduhan itu dan menyebut BD sebagai sosok yang santun, berwibawa, dan dihormati di mana pun ia bertugas.
Aksi ini diinisiasi oleh masyarakat dari tiga kelurahan, yakni Labang Baji, Bontolebang, dan Bonto Biraeng, sebagai bentuk dukungan kepada BD. Selain warga, tokoh pemuda Rais Al Jihad turut memberikan dukungannya kepada BD.
Aksi unjuk rasa dijadwalkan berlangsung di Makassar pada pekan ini, dengan titik aksi di depan kantor kepolisian setempat.
Warga menilai pemberhentian BD penuh rekayasa dan tidak berdasar fakta. Tuduhan penelantaran anak yang dialamatkan kepada BD dianggap tidak sesuai dengan karakter dan rekam jejaknya selama bertugas.
Masyarakat akan melakukan aksi damai dengan membawa spanduk dan pernyataan dukungan kepada BD. Mereka juga berencana meminta penjelasan dari pihak kepolisian mengenai dasar pemberhentian tersebut, sekaligus mendesak pencabutan keputusan PTDH jika terbukti ada manipulasi data.
Rais Al Jihad, salah satu tokoh pemuda, menilai pemberhentian BD adalah bentuk ketidakadilan. "Kami melihat ada unsur rekayasa dalam kasus ini. BD adalah sosok polisi yang berdedikasi tinggi dan menjadi panutan di masyarakat. Tuduhan penelantaran anak yang dialamatkan kepadanya tidak berdasar. Kami mendesak pihak kepolisian untuk meninjau ulang keputusan ini," ujarnya.
Tokoh masyarakat dari Kelurahan Labang Baji, H.M., menyatakan dukungan penuh kepada BD. "BD adalah simbol keadilan bagi kami. Dia selalu melayani dengan sepenuh hati dan tidak pernah ada kasus buruk selama dia bertugas di wilayah ini," tegasnya.
Warga Kelurahan Bontolebang, S.A., mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pihak yang dianggap menjatuhkan BD. "Kami tidak percaya BD melakukan apa yang dituduhkan. Dia telah menjadi bagian penting dari masyarakat kami," katanya.
Senada, tokoh dari Kelurahan Bonto Biraeng, R.N., menyatakan bahwa keputusan PTDH terhadap BD adalah tindakan yang tidak adil. "Kami meminta kejelasan dan transparansi dari pihak kepolisian. Jangan sampai keputusan ini mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi," tuturnya.
Langkah Selanjutnya
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi. Warga berharap aksi ini dapat membuka kembali kasus BD dan mengungkap kebenaran di balik tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
(Celebes Post | MDS)