Rais Al jihad |
Makassar, 22 Desember 2024 — Ketua Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP), Rais Al Jihad Dg Nanggong, kembali melontarkan kritik tajam terhadap langkah Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolres Gowa terkait penanganan kasus pembuatan uang palsu yang melibatkan UIN Alauddin Makassar. Rais menilai keputusan Kapolda terburu-buru dan prematur dalam menetapkan otak pelaku utama dalam kasus ini, sementara Kapolres Gowa dinilai telah memberikan panggung kepada Rektor UIN Alauddin Makassar untuk membela diri secara terbuka di hadapan awak media.
“Kami sangat kecewa dengan langkah Kapolda yang terburu-buru menentukan siapa otak pelaku tanpa kajian mendalam. Langkah ini tidak hanya melukai kepercayaan masyarakat, tetapi juga berpotensi merugikan pihak-pihak yang mungkin tidak bersalah,” ujar Rais dengan nada tegas.
Rais juga mengkritik tindakan Kapolres Gowa yang memberikan kesempatan kepada Rektor UIN Alauddin Makassar untuk membela diri di hadapan media, yang menurutnya memberi kesan bahwa pihak rektorat tidak terlibat dalam kasus tersebut. “Harusnya Kapolres Gowa tidak memberikan panggung kepada Rektor UIN Alauddin Makassar untuk membela diri secara terbuka. Ini seolah-olah memberi kesan bahwa pihak kampus tidak terlibat dalam kerja-kerja haram yang tengah diselidiki,” tambah Rais.
Kasus ini mencuat setelah ditemukan sejumlah uang palsu yang diduga diproduksi di kawasan UIN Alauddin Makassar. Rais menyoroti bahwa penyelidikan yang dilakukan terkesan mengejar penyelesaian cepat tanpa mempertimbangkan aspek keadilan dan akurasi.
Lebih lanjut, Rais mendesak Kapolda Sulsel untuk mengungkap jaringan peredaran uang palsu yang diperkirakan sudah merambah ke berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, seperti Gowa, Takalar, Palopo, Barru, dan Jeneponto. Menurut Rais, kasus ini bukan hanya soal siapa otak pelaku di kampus, tetapi juga tentang jaringan yang beroperasi di banyak daerah.
“Pihak Kapolda harus bekerja ekstra untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dan memastikan mereka dihukum sesuai hukum yang berlaku. Jangan hanya berhenti pada aktor yang ada di permukaan, tetapi bongkar semua hingga ke akar-akarnya,” tegas Rais.
Sejumlah mahasiswa UIN Alauddin Makassar juga turut menyampaikan keresahan atas penanganan kasus ini, yang dianggap terburu-buru dan tidak transparan. Rais mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu di wilayahnya dan segera melaporkan jika menemui indikasi penggunaan atau peredaran uang palsu kepada pihak berwenang.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolres Gowa belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang dilayangkan Rais Al Jihad dan sejumlah pihak lainnya. Masyarakat kini menantikan transparansi dan akurasi lebih lanjut dari pihak kepolisian dalam menuntaskan kasus yang menghebohkan ini.
@mds_tim