Notification

×

Iklan

Iklan

IMG-20250315-224504®

Ratusan Mahasiswa UIN Alauddin Desak Rektor Mundur, Rektor Harus Bertanggung Jawab Penuh atas Kejadian Ini!

Jumat, 20 Desember 2024 | Desember 20, 2024 WIB Last Updated 2024-12-19T19:38:53Z
Hamdan Juhannis


Gowa, Sulawesi Selatan, 20 Desember 2024 – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan gedung rektorat pada Kamis (19/12/2024). Aksi ini dilatarbelakangi dugaan serius mengenai produksi dan peredaran uang palsu di lingkungan kampus, yang mencoreng nama baik institusi pendidikan tersebut.


Demonstrasi berlangsung panas, dengan mahasiswa secara tegas menuntut rektor UIN Alauddin segera mundur dari jabatannya. “Kami tidak akan diam melihat nama baik kampus dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Rektor harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini!” seru salah satu orator aksi.


Aksi Mahasiswa UIN Alauddin


Situasi sempat memanas dengan terjadinya adu mulut antara mahasiswa dan pihak kampus. Kendati demikian, aksi tetap berjalan hingga akhirnya mahasiswa membubarkan diri dengan damai. Mereka juga berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.


Polres Gowa Tangkap Tujuh Tersangka Tambahan


Bersamaan dengan aksi demonstrasi tersebut, Polres Gowa mengumumkan perkembangan baru dalam penyelidikan kasus ini. Sebanyak tujuh tersangka tambahan berhasil ditangkap, diduga terlibat dalam jaringan peredaran uang palsu yang beroperasi di lingkungan kampus UIN Alauddin.


Dari penangkapan ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa uang palsu senilai Rp11,6 juta, dua kartu ATM, dan dua buku rekening tabungan. Kapolres Gowa, AKBP RTS Simanjuntak, menyatakan bahwa kasus ini merupakan bagian dari jaringan besar yang tengah dibongkar oleh pihak berwenang. “Kami terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan semua pelaku yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, dapat diproses hukum,” ungkapnya.


DPR RI Ikut Soroti Kasus Ini


Kasus dugaan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar juga menarik perhatian di tingkat nasional. Anggota Komisi I DPR RI, Frederik Kalalembang, memberikan tanggapan keras dan mendesak agar kasus ini diusut hingga tuntas. “Kami mendukung penuh langkah aparat dalam membongkar jaringan uang palsu di kampus. Institusi pendidikan seharusnya menjadi tempat mencetak generasi cerdas, bukan menjadi sarang kejahatan seperti ini,” tegas Frederik.


Ia juga meminta Kementerian Agama dan pihak berwenang lainnya untuk turun tangan memastikan kasus ini menjadi pelajaran penting agar insiden serupa tidak terulang. “Kampus adalah simbol pendidikan dan integritas. Tidak boleh ada ruang bagi kejahatan seperti ini,” tambahnya.


Rektor UIN Alauddin Hamdan Juhannis


Hingga berita ini diturunkan, pihak rektorat UIN Alauddin Makassar melalui Hamdan Juhannis memberikan tanggapan resmi dalam konferensi pers (19/12/2024). “Saya hadir di sini sebagai bukti nyata atas dukungan kepada polisi untuk mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya,” ujarnya. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan langsung atas tuntutan mahasiswa. Sikap bungkam ini justru memicu semakin banyaknya desakan dari berbagai pihak agar transparansi dalam penanganan kasus ini ditegakkan.


Kondisi Kampus di Tengah Sorotan


Dugaan produksi dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar telah mencoreng citra kampus yang selama ini dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di Indonesia Timur. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi seluruh institusi pendidikan untuk memperketat pengawasan terhadap kegiatan di lingkungannya.


Mahasiswa UIN Alauddin berkomitmen melanjutkan perjuangan mereka demi memulihkan nama baik kampus

Aparat penegak hukum terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat. Sementara itu, mahasiswa UIN Alauddin berkomitmen melanjutkan perjuangan mereka demi memulihkan nama baik kampus. “Kami ingin kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan,” pungkas salah satu demonstran.


@mds

Berita Video

×
Berita Terbaru Update