CELEBES POST, Makassar, 15 Januari 2025 – Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Sulawesi Selatan menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Selatan. Aksi ini diwarnai dengan tindakan represif aparat yang menyebabkan sejumlah peserta aksi mengalami luka memar dan cedera.
Demonstrasi ini menjadi simbol kekonsistenan HMI Badko Sulsel dalam mengawal berbagai permasalahan di Sulawesi Selatan, khususnya terkait penegakan supremasi hukum. Dalam orasinya, Muhammad Rafly Tanda, Kabid PTKP HMI Badko Sulsel sekaligus komandan lapangan aksi, menuntut Polda Sulsel untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal dan peredaran kosmetik ilegal yang dinilai merugikan masyarakat luas.
“Kami menuntut Polda Sulsel untuk bertindak tegas dan transparan dalam penegakan hukum. Kasus BBM ilegal dan kosmetik ilegal harus segera diusut, karena ini merugikan masyarakat dan memperlihatkan lemahnya penegakan hukum di Sulawesi Selatan,” tegas Rafly dalam orasinya.
Rafly juga menyampaikan kekecewaannya atas tindakan represif yang diterima peserta aksi. Ia menilai tindakan tersebut menunjukkan kurangnya komitmen Polda Sulsel dalam menjamin kebebasan berekspresi dan menyampaikan aspirasi.
“Kami sangat kecewa dengan tindakan represif aparat terhadap teman-teman kami yang menyampaikan aspirasi. Ini mencerminkan lemahnya kemampuan Polda Sulsel dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat. Jika kasus yang kami bawa tidak mendapat titik terang, kami akan terus melakukan aksi berjilid-jilid dengan massa yang lebih besar,” lanjutnya.
Dalam tuntutannya, HMI Badko Sulsel juga mendesak pencopotan Kapolda Sulsel yang dianggap tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan hukum di daerah tersebut.
“Kami menuntut Kapolda Sulsel dicopot karena tidak mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan yang ada, termasuk tindakan represif terhadap massa aksi. Penegakan hukum harus berpihak kepada rakyat, bukan kepada segelintir pihak yang bermain di balik bisnis ilegal,” pungkas Rafly.
HMI Badko Sulsel menegaskan akan terus melanjutkan aksi hingga tuntutan mereka terpenuhi. Demonstrasi ini diharapkan menjadi pengingat bagi para pemangku kebijakan agar lebih serius dalam menangani isu-isu hukum yang merugikan masyarakat.
(HK)