![]() |
Penampakan Jembatan Motor 50Juta Rupiah |
Celebes Post Takalar, — Pembangunan jembatan motor di Dusun Kalumpang, Desa Bonto Loe, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, kini menuai pertanyaan. Jembatan yang dibangun menggunakan Dana Desa sebesar Rp50 juta itu hanya bersifat sementara dan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.
Dalam percakapan via WhatsApp dengan awak media Celebes Post pada Jumat (26/04/2025) pukul 18.00 WITA, Kepala Desa Bonto Loe, H. Amir Dg Tayang, membenarkan bahwa anggaran tersebut bersumber dari Dana Desa tahun 2024. Ia menyatakan bahwa penggunaan dana tersebut telah dikonsultasikan dengan Inspektorat sebelum pelaksanaan.
"Betul menggunakan Dana Desa Rp50 juta. Itu memang atas desakan masyarakat, dan sudah kami komunikasikan dengan Inspektorat. Sifatnya memang sementara untuk motor dulu," kata H. Amir Dg Tayang.
![]() |
Spanduk Bicara Jembatan Motor 50Juta Rupiah |
Namun, dari penelusuran lapangan, pembangunan yang menelan biaya puluhan juta tersebut dinilai belum menyentuh kebutuhan infrastruktur yang lebih permanen dan strategis. Jembatan yang hanya dapat dilalui motor dianggap belum menjawab sepenuhnya kebutuhan mobilitas warga, terutama untuk akses kendaraan roda empat yang sangat penting untuk distribusi hasil pertanian dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat.
Kepala desa juga menuturkan bahwa pembangunan jembatan akan dilanjutkan pada tahun 2025 untuk peningkatan konstruksi agar bisa menopang kendaraan roda empat. Namun hingga kini, belum ada dokumen resmi berupa desain teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB), atau tahapan proyek lanjutan yang dipublikasikan ke masyarakat.
Saat dikonfirmasi soal keberadaannya, H. Amir Dg Tayang menyebut dirinya tengah berada di Kota Makassar untuk urusan dinas, dan pelaksanaan di lapangan dikendalikan oleh perangkat desa.
Penggunaan Dana Desa, sebagaimana diatur dalam Permendesa PDTT Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, harus memenuhi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif masyarakat. Namun dalam kasus ini, keterbukaan informasi kepada publik mengenai perencanaan lanjutan dan efektivitas penggunaan anggaran masih minim.
Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya berharap agar pembangunan tahap selanjutnya benar-benar direalisasikan sesuai janji pemerintah desa, tidak berhenti di tahap jembatan motor semata. Mereka juga mendesak agar dana publik dikelola secara lebih bijaksana dan berorientasi jangka panjang.
Situasi ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan proyek Dana Desa, agar tidak hanya berorientasi pada pemenuhan desakan sesaat, tetapi benar-benar memperhitungkan efektivitas, keberlanjutan, dan manfaat luas bagi masyarakat.
Celebes Post akan terus mengawal perkembangan proyek ini dan membuka ruang aspirasi bagi warga Dusun Kalumpang.
MDS - Celebes Post