![]() |
Kondisi Filter Oksigen |
Celebes Post Makassar - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Paramount Makassar menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan pelanggaran serius terhadap standar pelayanan kesehatan. Sejumlah pasien dan keluarga pasien mengeluhkan kondisi tabung oksigen yang dinilai kotor dan tidak layak pakai.
Keluhan bermula dari unggahan media sosial yang memperlihatkan tabung oksigen di RSIA Paramount dalam kondisi berlumut dan kotor. Foto dan video yang beredar memperlihatkan permukaan tabung tertutup lumut hijau, memunculkan kekhawatiran serius mengenai kebersihan dan keamanan alat medis yang digunakan di rumah sakit tersebut.
![]() |
Kondisi Filter Oksigen di UGD |
Selain itu, RSIA Paramount Makassar juga mendapat kritikan langsung dari keluarga pasien karena diduga alat oksigen (O₂) di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) berlumut dan tampak tidak steril.
Alih-alih mengganti alat tersebut, staf dan suster rumah sakit justru memberikan respons mengecewakan kepada keluarga pasien dengan jawaban: "Tidak usah dipakai (alatnya)."
Sontak, jawaban itu membuat keluarga pasien kecewa berat. Terlebih, sang anak saat itu sedang dirawat karena menderita pneumonia (radang paru-paru). Jawaban tersebut benar-benar menguji kesabaran mereka.
"Jorok betul! Masa rumah sakit begini pelayanannya," keluh salah satu anggota keluarga pasien kepada media.
Ketua Umum Front Pembebasan Rakyat Sulawesi Selatan, Alif Daisuri, bereaksi keras atas temuan ini. Ia menilai bahwa kondisi tersebut mencerminkan kelalaian serius dalam pemeliharaan alat kesehatan dan berpotensi membahayakan keselamatan pasien.
Kejadian ini terjadi di RSIA Paramount Makassar, sebuah fasilitas kesehatan yang juga menjadi mitra layanan BPJS Kesehatan.
Kasus ini mulai mencuat ke publik sejak beberapa hari terakhir melalui unggahan di berbagai platform media sosial, dan langsung mendapat perhatian luas dari masyarakat.
Mengapa hal ini menjadi masalah serius?
Menurut Alif Daisuri, penggunaan tabung oksigen dalam kondisi tidak higienis dapat menimbulkan risiko infeksi hingga komplikasi kesehatan bagi pasien. Ia menyebut kejadian ini sebagai bentuk pelanggaran atas hak pasien untuk memperoleh pelayanan medis yang aman dan bermutu, sebagaimana diatur dalam regulasi Kementerian Kesehatan.
Sebagai bentuk desakan dan keprihatinan, Alif meminta agar BPJS Kesehatan segera memutus kerja sama secara permanen dengan RSIA Paramount Makassar. Langkah ini, menurutnya, perlu diambil untuk melindungi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari potensi bahaya akibat pelayanan yang tidak memenuhi standar.
“Tindakan tegas harus diambil untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program JKN. RSIA Paramount telah gagal menunjukkan tanggung jawab profesional dalam menjamin keselamatan pasien,” tegas Alif Daisuri.
Tanggapan Praktisi Hukum: Bisa Masuk Ranah Pidana dan Perdata
Praktisi hukum Pirman, S.H., M.H., turut menyoroti persoalan ini dari sisi hukum. Ia menegaskan bahwa penggunaan alat medis dalam kondisi tidak higienis bukan hanya kelalaian administratif, tetapi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum pidana jika terbukti mengakibatkan kerugian fisik maupun psikis bagi pasien.
“Ini bukan perkara sepele. Bila tabung oksigen yang berlumut itu menyebabkan infeksi atau membahayakan nyawa pasien, maka rumah sakit bisa dijerat dengan Pasal 360 KUHP, yaitu kelalaian yang menyebabkan orang lain luka atau mati. Bahkan bisa diperluas ke Pasal 190 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” jelas Pirman.
Ia juga menegaskan bahwa sebagai penyedia layanan publik, rumah sakit harus tunduk pada standar operasional dan perlindungan konsumen sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1999.
Komentar Medis: Estetika Buruk Tapi Tidak Pengaruhi Fungsi Oksigen
Di sisi lain, komentar teknis datang dari Arya Sakti, salah satu tenaga medis dari RSU Haji Kota Makassar, yang memberikan pandangan objektif terhadap kondisi tabung oksigen tersebut.
“Secara estetik memang salah—nggak enak dilihat karena tidak dibersihkan. Tapi kalau soal pemakaian secara normal, itu sebenarnya tidak ada masalah karena tidak berpengaruh ke oksigennya. Yang berlumut itu saringan kuningan, kalau lama terendam air memang cepat berubah warna dan berlumut,” ujar Arya.
Ia menjelaskan bahwa tabung yang digunakan di RSIA Paramount tampaknya masih menggunakan model regulator lama, yang memang lebih rentan terhadap perubahan warna dan lumut jika tidak dibersihkan secara rutin.
“Kalau tanggapan saya begitu, secara estetik tidak bagus dilihat, memang harusnya dibersihkan. Tapi oksigen itu kan hanya angin, tidak ada hubungan langsung dengan lumut di luar atau saringan itu. Kalau pakai regulator model baru, biasanya tidak seperti itu,” tambahnya.
![]() |
Model terbaru |
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen RSIA Paramount Makassar maupun BPJS Kesehatan belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus ini.
MDS - Celebes Post